Berpikir-Menulis

Berpikir-Menulis

Senin, 23 Juli 2012

Transkrip Kemarahan SBY kepada Anas Urbaningrum


sumber gambar:metanews





Beberapa waktu belakangan ini SBY seolah sudah menyiratkan “mosi tak percaya” kepada anak emasnya : Anas Urbaningrum. Pertama, dalam konferensi pers beberapa hari lalu, SBY tanpa tedeng aling-aling berbicara di depan publik bahwa Dia (SBY) pernah merasa dibohongi Anas Urbaningrum. Kedua, tersiar kabar dua hari yang lalu, bahwa SBY kembali menampakkan kejengkelan kepada Demokrat (terutama Ketua Umumnya tentu saja) hal rotasi ganjil tersangka korupsi Wisma Atlit, Angelina Sondakh, ke Komisi III DPR (Bidang Hukum).
Mengutip kata-kata Andi Malarangeng, “Beliau (SBY) marah besar,  rotasi itu merupakan langkah tidak cerdas”. Publik pun masih diselimuti misteri, apakah benar SBY sampai marah seperti itu? Ataukah ini move Andi Malarangeng, ibarat mengail di air keruh, mumpung Anas baru babak belur, apa salahnya “nitip” satu-dua bogem mentah secara terselubung dan gratisan, hitung-hitung “balas dendam” kekalahan di Bandung dulu (yang konon full money politics).
SBY bisa jadi memang marah terhadap Anas hal rotasi itu, tapi maksudnya mungkin lain dengan yang diduga banyak orang.
Berikut ini reka-rekaan kemarahan SBY terhadap Anas hal rotasi Angelina Sondakh,
SBY: “Anda kok nggak ada kapok-kapoknya ya, sindiran Saya di hadapan Pers kemarin apa belum cukup? Sungguh, merupakan langkah tak cerdas memindahkan si Angie ke komisi 3.”
Anas: “Bapak Presiden, itu justru langkah cerdas Kami (DPP & Fraksi). Dengan adanya Angie di Komisi 3 setidaknya Dia (Angie) bisa mengadakan perlawanan hukum terhadap KPK lewat jalur politik. Bukankah kawan-kawan di Komisi 3 terkenal galak-galak kalau terhadap KPK, disana kita dapat banyak kawan yang alergi terhadap KPK, disana ada si Fahri Hamzah segala, lho, Pak.”
SBY: “Benar-benar TIDAK CERDAS! Anda ini”
Anas: “Maksud Bapak?”
SBY: ” Itu namanya degradasi! orang-orang macam Angie, Nazarudin, Al Amin Nasution dkk itu mah biasanya komisinya 5 atau 10 (prosen), kalau cuma komisi 3 (prosen) itu ecek-ecek.”

David Beckham dan Celana Dalamnya

sumber gambar:blogdetik
      Publik sepak bola setanah air pasti masih diliputi tanda tanya besar, apa yang memotivasi seorang megabintang, David Beckham , melakukan tackling keras terhadap Andik Firmansyah. Walaupun akhirnya semua menjadi terkesima oleh aksi Beckham yang rela menyerahkan kaos yang dikenakan dalam laga kemarin kepada “sang korban” Andik Firmansyah. Seorang Jurnalis Olah raga mencoba menanyakan hal itu kepada Beckham seusai pertandingan,
Wartawan : “Tuan Beckham, apakah Tuan dalam pertandingan tadi sangat menyesal telah melakukan tekel yang sangat keras terhadap pemain kami, Andik firmansyah?
Beckham : “Saya tidak menyesal sama sekali, itu sudah resiko pemain bola, toh.”
Wartawan : “Tapi, sepertinya anda menyesal deh, sehingga usai mentekel Andik, Anda cenderung berhati-hati supaya tidak mengulang kesalahan yang sama terhadap pemain kami.”
Beckham: “Begini ya, saya ada rahasia besar hal kesuksesan saya sebagai pemain bola, saya mengikuti saran Mama saya, bahwa bila saya melanggar seorang pemain lawan maka Mama berpesan kepada saya agar menyerahkan kostum yang saya kenakan kepada pemain yang menjadi korban tersebut, ini wasiat seorang Ibu, You Know?!”
Wartawan : “Itu pesan yang bagus dari seorang Ibu, tentunya itu bisa menghindarkan Anda dari mendapatkan kartu kuning atau malah kartu merah dari wasit bila melanggar terus.”
Beckham : “No..no.., saya tak ada takut dengan kartu-kartu itu. Harap anda ketahui, Mama berpesan kelewat serius, pesan Mama pelanggaran pertama berarti saya kehilangan kaos, pelanggaran kedua berarti saya merelakan celana saya, he..he.., saya sangat menghindari pelanggaran kedua itu, bukan apa-apa Stt..stt.., off the record ya, saya hanya tidak ingin kelihatan polos dihadapan ribuan orang, malu saya bila dari stadion ke hotel tanpa apa-apa”
Wartawan : “Idih Beckham jorok deh, gak pernah pakai daleman, Very…very cold sir!

Minggu, 22 Juli 2012

SBY dan Menteri Gendut Itu

sumber gambar:uncyclopedia
       Pusing karena pemberitaan media massa yang gencar mengenai PNS muda dengan rekening gendut, memaksa SBY untuk secepat mungkin mencari penyelesaian. Kalau dibiarkan terlalu lama bisa mengurangi Citra SBY di mata publik, lebih gawatnya bisa didepak dari nominator peraih “Citra” tahun ini. Malam-malam beliau menelpon menteri yang mengampu para PNS untuk datang ke Puri Cikeas,
SBY : “Saudara menteri, sungguh tamparan keras buat saya akibat santernya pemberitaan di media massa tentang para PNS muda yang berekening gendut. Ini tidak boleh terjadi, anda tahu pedang yang saya hunus untuk memimpin pemberantasan korupsi dulu itu belum juga saya sarungkan, e, lha kok para PNS muda di kementerianmu pada punya rekening gendut, terlalu!”
Menteri PNS :” Maaf, Bapak Presiden, pedang bapak emang kenapa kok belum disarungkan?”
SBY : “St..st.., jangan keras-keras, pedang itu telah lama hilang. Kembali ke pokok soal, apa rencanamu ke depan untuk mereduksi para PNS muda berekening gendut?”
Menteri PNS : “Itu mah kecil Bapak Presiden, saya sudah punya planing akan mengubah aturan rekrutmen PNS di tahun 2012 nanti.”
SBY : “Coba jelaskan detailnya Pak Menteri!”
Menteri PNS : ” Mulai 2012 nanti persyaratan umur minimal untuk menjadi PNS saya naikkan menjadi 50 tahun pak. Ditanggung tak akan ada lagi PNS muda yang bermasalah. Sip kan pak ide saya.”
SBY : ” Sip apanya?!, memang PNS muda berrekening gendut tak ada lagi, tapi anggaran kita untuk tunjangan ASKES dan tunjangan kematian menjadi membengkak tahu!”

Alasan Hakim Menghukum Pencuri Sandal

sumber gambar: google

Meskipun berbagai demo dan aksi 1000 sandal merebak dimana-mana, namun semua itu tak berpengaruh kepada Hakim yang menyidangkan AAL Si Bocah “Pencuri Sandal” dari Sulawesi itu. Hakim tetap memvonis AAL BERSALAH, meskipun fakta persidangan dan bukti tak memperkuat jatuhnya vonis itu. Banyak pihak protes atas keputusan kontroversial Hakim tersebut. Mereka berempati kepada nasib dan masa depan si bocah AAL yang kadung di vonis secara tak adil oleh Hakim sebagai PENCURI, walau faktanya lemah.
Tak urung, seusai sidang banyak yang mengecam Hakim tersebut, seorang wartawan pun menyerbu si Hakim ketika keluar dari ruang sidang.
Wartawan : “Pak Hakim, mengapa Bapak memvonis bocah tersebut bersalah? faktanya kan bukan dia pencuri sandal Si Briptu Polisi tersebut!”
Hakim: “Lho saya kan punya ‘hak prerogatif’  juga, emang Presiden saja yang punya! Ini masalah harga diri tahu!”
(Wajah Hakim nampak menunjukkan kemarahan yang misterius)
Wartawan: “Lho, Bapak Hakim gimana sih, Si Briptu kehilangan Sandal Eiger nomer 43, sedang bocah tersebut nemu sandal butut merek Ando nomer 9.5, bukankah ini tidak sesuai?! lalu kenapa juga Bapak Hakim mengatakan ini soal harga diri Bapak? ini kan tak ada hubungannya dengan Pak Hakim secara pribadi!”
Hakim: ” Gini ya, asal kamu tahu saja sandal Si Briptu itu memang EIGER, tapi perlu kamu ketahui sandal ANDO tersebut adalah sandal Saya yang telah lama hilang! Herannya mengapa sandal ANDO Saya tersebut ada di depan kamar Si Briptu ya???”