Oleh: Danang Probotanoyo
Opini Saya di Minggu Pagi KR, Medio: M-I Sept 2015 |
Bagi warga yang tidak mengalami bencana
kekeringan hendaknya lebih mawas diri dan bijak dalam memperlakukan dan
mempergunakan air di sekitarnya. Pergunakanlah air secukupnya dan untuk hal-hal
yang penting saja. Dengan kata lain harus berhemat air mulai sekarang. Hal itu
bisa dilakukan dengan merubah kebiasaan dalam pemakaian air.
Opini Saya di Minggu Pagi KR, Medio: Sept 2015 |
Caranya sederhana
saja. Bila selama ini mencuci pakaian dengan dua atau tiga kali pembilasan,
maka sekarang cukup dengan sekali bilas saja. Asal pemakaian deterjen tidak
over dosis, tentu pembilasan sekali sudah cukup menghilangkan sisa deterjen dan
kotoran dari pakaian. Dari pengurangan pembilasan ini saja sudah bisa dihemat
air bersih satu hingga dua ember. Kedua, kebiasaan menyiram jalanan di depan
rumah atau halaman untuk mengurangi debu berterbangan jangan lagi memakai air
bersih dari kran atau sumur. Pergunakanlah air sisa pembilasan saat mencuci
pakaian tadi. Bisa pula mempergunakan air bilasan cuci perkakas dapur yang
ditampung dalam panci atau ember. Ketiga, aktifitas mencuci kendaraan baik
motor, lebih-lebih mobil, yang sangat boros air hendaknya dikurangi dalam hal
frekuensi pencucian maupun volume air yang digunakan. Motor atau mobil yang
dipergunakan setiap hari sangat wajar bila tertempel debu sedikit. Jangan
sedikit-sedikit lantas dicuci. Ataupun kalau kita tergolong orang yang mudah
risih dengan motor atau mobil yang sedikit kotor, maka cukup pergunakanlah
sulak atau kemoceng untuk membersihkan debu yang menempel itu. Setelahnya bisa
dilap memakai kain kanebo yang sedikit basah.
Dari sedikit merubah kebiasaan dalam
pemakaian air tadi, betapa banyak air bersih dari sumur kita atau dari PDAM
yang bisa dihemat. Dengan begitu, musim penghujan yang datangnya masih
berbilang bulan, tak merisaukan kita akan kekurangan air.
Danang Probotanoyo
thank nice infonya, silahkan kunjungi balik website kami http://bit.ly/2OcjNO1
BalasHapus