Oleh: Danang Probotanoyo
Termuat di Harian Joglosemar, Medio: Sept 2015 |
“Jangan aku yang paling akhir, mending
Jim Belong yang terakhir,” protes Dul Kenthut saat didapuk timnya sebagai orang
terakhir. “Kamu pengalaman manjat pohon kelapa, Dul. Kami yakin kamu bisa
memanjat pinang itu meski dibaluri oli dan vaselin,” Jim Belong meyakinkan Dul
Kenthut. Secara aklamasi mereka akhirnya menunjuk Dul Kenthut sebagai orang
terakhir.
Termuat di Harian Joglosemar, Medio: Sept 2015 |
“Hidup Dul Kenthut, hidup Dul Kenthut,”
sorak para supporter melihat kegesitan Dul Kenthut menaiki batang pinang yang
licin itu. Hup, akhirnya Dul Kenthut berhasil menjangkau bambu tempat hadiah
bergelantungan. “Hore, hidup Dul Kenthut!” Namun teriakan mengelu-elukan Dul Kenthut
seketika menjadi ledakan tawa seluruh penonton. Pasalnya Dul Kenthut nangkring
di pucuk batang pinang tanpa celana sama sekali. Rupanya sang celana terlepas
saat menjelang finish karena kolornya putus. “Ini Dul, tangkap!” seru Jim
Belong sambil melemparkan taplak meja panitia untuk menutup aurat Dul
Kenthut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar