Dul Kenthut sangat mempercayai mitos. Termasuk
dalam hal mitos makanan. Dul Kenthut sangat menyukai “torpedo” sapi, yang
dipercayanya mampu meningkatkan stamina pria dan mendongkrak kejantanan.
|
Termuat di Harian Joglosemar, Sept 2015 |
“Benar Jim, setelah makan “torpedo” badan
langsung fit dan bergairah,” kata Dul Kenthut suatu ketika pada Jim Belong.
“Ah, itu hanya sugesti. Belum ada risetnya itu, Dul,” tukas Jim Belong. Gara-gara
mempercayai mitos itulah, Dul Kenthut selalu minta jatah “torpedo” sapi hewan
kurban di kampungnya. Idul Adha tahun lalu, kampungnya menyembelih empat
kambing dan seekor sapi jantan besar. Jauh hari sebelum penyembelihan, Dul
Kenthut sudah “mengkapling” bagian alat vital sapi itu sebagai jatahnya. Jim
Belong, Molly Geli dan Yu Cebret sebenarnya juga ingin “torpedo” sapi itu.
Bukan karena mitosnya, melainkan rasanya memang enak. Apalagi gratisan. Saking takutnya “torpedo” sapi itu jatuh ke orang
lain, Dul Kenthut bela-belain nongkrongi sapi itu terus. Tibalah saat
penyembelihan. Sapi sudah diikat kakinya lalu digulingkan dalam posisi rebah
menyamping. Dul Kenthut iseng-iseng jongkok memegang-megang “torpedo” sapi tak
berdaya tersebut. Saking kuatnya Dul memegang, sapi itu berontak. Kaki belakangnya menyepak tepat di tengah
selangkangan Dul. Dul Kenthut terjengkang dan mengerang kesakitan sambil
memegang bagian tengah selangkangannya. Dul pingsan dan dilarikan ke puskesmas.
Maksud hati ingin makan “torpedo” apa daya justru “terpedonya” sendiri menjadi
korban.
Sejak itu Dul Kenthut trauma dan tak mau
makan “torpedo” sapi lagi. Idul Adha kali ini, Jim Belonglah yang kebagian
rezeki “torpedo” sapi kurban.
Danang
Probotanoyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar